Kamis, 21 Agustus 2008

KIAT MENYAMBUT BULAN RAMADHAN

KHOTBAH NABI S.A.W. MENYAMBUT RAMADHAN

"Sungguh telah datang kepadamu bulan Ramadhan, bulan yang penuh
keberkatan. Allah telah mewajibkan kepadamu puasa-Nya. Didalam bulan
Ramadhan dibuka segala pintu syurga dan dikunci segala pintu neraka dan
dibelenggu seluruh syaithan. Padanya ada suatu malam yang terlebih baik
dari seribu bulan. Barangsiapa tidak diberikan kepadanya kebaikan malam
itu, maka sesungguhnya dia telah dijauhkan dari kebajikan."

"Telah datang kepadamu bulan Ramadhan penghulu segala bulan, maka "Selamat datanglah" kepadanya."

Wahai manusia, sesungguhnya kamu akan dinaungi oleh bulan yang senantiasa besar lagi penuh keberkatan, bulan yang Allah telah menjadikan puasanya suatu kewajiban, dan qiam dimalam harinya suatu tatawwu'.

Barangsiapa mendekatkan diri kepada Allah dengan suatu pekerjaan kebajikan didalamnya samalah dia dengan orang yang menunaikan sesuatu fardhu didalam bulan yang lainnya. Barangsiapa menunaikan sesuatu fardhu dalam bulan Ramadhan samalah dia dengan orang yang mengerjakan tujuh puluh fardhu dibulan lainnya. Ramadhan itu adalah bulan sabar, sedangkan sabar itu pahalanya adalah surga. Ramadhan itu adalah bulan memberikan pertulungan dan bulan Allah memberikan rezeki kepada mukmin didalamnya.

Barangsiapa memberikan makanan berbuka kepada orang yang berpuasa, yang demikian itu adalah pengampunan bagi dosanya dan kemerdekaan dirinya dari neraka. Orang yang memberikan makanan itu memperoleh pahala seperti yang diperoleh orang yang berpuasa. Allah memberikan pahala itu kepada orang yang memberikan walaupun sebutir korma, atau seteguk air, atau sehirup susu. Dialah bulan yang permulaannya Rahmah, pertengahannya ampunan, dan akhirnya kemerdekaan dari neraka. Barangsiapa yang meringankan beban seseorang (yang membantunya) niscaya Allah mengampuni dosanya. Oleh itu banyakkanlah yang empat perkara dibulan Ramadhan.

Dua perkara untuk mendatangkan keredhaan Tuhanmu dan dua perkara lagi kamu sangat menghajatinya. Dua perkara yang pertama ialah mengakui dengan sesungguhnya tiada tuhan melainkan Allah dan mohon ampun kepada-Nya.

Dua perkara yang kamu sangat memerlukannya ialah mohon surga dan
perlindungan dari neraka. Barangsiapa memberi minum orang yang
berpuasa, niscaya Allah memberi minum kepadanya dari air kolamku dengan suatu minuman yang dia tidak merasakan haus lagi sesudahnya, sehingga dia masuk kedalam surga."

(H.R.Ibnu Khuzaimah)



Sebagai seorang muslim seyogianya kita tidak menyia-nyiakan “musim ibadah” dan hendaknya kita termasuk orang-orang yang berlomba untuk memanfaatkan musim ibadah tersebut.

“… dan dalam hal itu, maka hendaknya orang berlomba-lomba.” (QS. Al-Muthaffifun: 26)

Pada dasarnya, orang-orang yang berkeinginan mulia serta mengikuti jejak semangat kaum salafus saleh akan sangat intensif memanfaatkan musim ibadah tersebut. Dan bagi kita dalam diri Rasulullah saw. Terdapat teladan yang bagus.

Karena itu, Semangatlah menyambut bulan Ramadhan sebegai kesempatan emas untuk melakukan ibadah kepada 4JJI dengan hal-hal berikut Ini:

1. Gembira dan Bahagia dengan Datangnya Ramadhan

Di dalam hadits sahih disebutkan bahwa Rasulullah saw. Memberikan kabar gembira kepada sahabat-sahabatnya dengan datangnya bulan Ramadhan:

“Telah datang kepadamu bulan Ramadhan, bulan yang penuh diberkahi 4JJI di dalamnya. Di mana 4JJI menurunkan rahmat, menghapuskan kesalahan-kesalahan dan memperkenankan doa, serta melihat kamu dalam berlomba-lomba di dalamnya, lalu Dia membanggakan kamu kepada malaikat. Maka perlihatkanlah dirimu kepada 4JJI dengan kebaikan. Sebab sesungguhnya orang yang celaka adalah orang yang terhalang dari rahmat 4JJI di dalamnya.”

Janji 4JJI dan seruan Rasulullah saw. itu dimaksudkan untuk memasukkan rasa senang dan bahagia dalam jiwa para pendengarnya.

2. Memperbanyak Do’a

Karena bulan Ramadhan itu bulan yang penuh berkah, hendaknya kita memohon kepadaNya agar dapat sampai pada bulan Ramadhan dalam keadaan sehat. Dengan nikmat kesehatan, kita akan mampu menjalani ibadah, baik itu puasa, tarawih, dzikir, dll. Sebab, betapa banyak orang yang menunggu Ramadhan, lalu datang ajal sebelum datangnya Ramadhan.

3. Memahami Ilmu dan Hukum Puasa Ramadhan

Hukum-hukum yang berkaitan dengan puasa Ramadhan termasuk ilmu yang tidak boleh tidak harus dipahami oleh setiap muslim.

“Dan sesungguhnya puasa Ramadhan adalah kewajiban bagi setiap individu, dan dengannya dia harusmengetahui tentang hal-hal yang menjadikanny sempurnanya puasa dan yang merusak nilai-nilai puasa. (Ibnu Abdilbar)

Karena itu, sambutlah puasa itu, dengan mempelajari kitab-kitab yang bermanfaat dan memperjelas apa yang ingin kita ketahui tentang hukum-hukum yang berkaitan dengan bulan suci ini. Dan hendaknya juga berupaya mengajarkan hukum-hukum tersebut kepada keluarga dan lingkungan tetangga yang belum mengetahuinya agar memperoleh hikmah.

4. Menyusun Program Aktivitas Ramadhan

Jika sudah berlalu, Ramadhan tidak akan kembali, kecuali kita masih diberi kesempatan hingga tahun depan. Karena itu, jangan sampai terlewatkan dengan sia-sia. Untuk mengisinya, lakukanlah aktivitas-aktivitas yang akan mampu merealisasikan tujuan puasa Ramdhan (menjadi takwa)









Tidak ada komentar: